Sistem Produksi, Apa Itu?

Lukmannul Ikhsan Nafdillah
6 min readJun 7, 2021

--

Pernah denger istilah sistem produksi? kalau pernah denger, pastinya penasaran dong apa itu sistem produksi. Sistem produksi sendiri tidak lepas kaitannya dengan revolusi industri dunia, karena sistem produksi bergantung terhadap teknologi yang membantu proses produksi itu sendiri.

Produksi merupakan kegiatan pokok untuk setiap entitas atau perusahaan. Produksi sendiri mencakup kegiatan untuk menciptakan nilai tambah suatu produk dengan mengubah input menjadi output berupa barang atau jasa, termasuk sistem yang ada di dalam sebuah perusahaan. Kini, seiring perkembangan teknologi, produksi memiliki hubungan yang erat dengan teknologi. Seperti yang kita tahu, setiap perusahaan pasti menginginkan biaya produksi yang rendah dengan kualitas dan kuantitas yang baik.

Adanya teknologi ini membantu perusahaan untuk mewujudkan keinginan tersebut melalui proses produksinya. Sehingga, dengan kata lain keberadaan teknologi sangat memengaruhi proses produksi. Proses produksi tidak terlepas dari sistem produksi yang ada di perusahaan. Untuk melaksanakan proses produksi, perusahaan akan menciptakan sistem produksi terlebih dahulu.

Sistem produksi yang dibuat perusahaan akan disusun sedemikian rupa sehingga tujuannya akan tercapai. Sistem produksi tidak hanya ada di perusahaan manufaktur, tetapi juga dalam jenis industri lain seperti jasa, dagang, dan lainnya. Yang membedakan hanya jenis bauran dari masukannya saja. Lalu, dari penjelasan tersebut apa yang dimaksud dengan sistem produksi sebenarnya?

Sistem produksi adalah suatu rangkaian dari beberapa elemen yang saling berhubungan dan saling menunjang satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain, sistem produksi adalah sistem integral yang memiliki komponen struktural dan fungsional perusahaan.

Komponen struktural terdiri dari bahan, peralatan, mesin, tenaga kerja, informasi, dan lain sebagainya. Sementara komponen fungsional meliputi perencanaan, pengendalian, pengawasan, dan hal lain yang berhubungan dengan manajemen.

Layaknya sistem lain pada umumnya, sistem juga terdiri dari berbagai subsistem yang saling berinteraksi. Adapun subsistem dalam sistem produksi terdiri dari:

  • Perencanaan dan pengendalian produksi
  • Penentuan standar operasi
  • Pengendalian kualitas
  • Penentuan fasilitas produksi
  • Perawatan fasilitas produksi
  • Penentuan harga pokok produksi

Sistem produksi mempunyai karakteristiknya sendiri, karakteristik tersebut yaitu sebagai berikut:

Mempuyai komponen-komponen atau elemen-elemen yang saling berkaitan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan yang utuh. Hal ini berkaitan dengan komponen structural yang membangun system produksi itu.

  1. Terdapat tujuan yang mendasari keberadaannya, berupa menghasilkan produk ( barang atau jasa ) berkualitas yang dapat dijual dengan harga komptetif di pasar.
  2. Mempunyai aktivitas berupa proses transformasi nilai tambah untuk menjadi output secara efektif dan efesien.
  3. Adanya mekanisme yang mengendalikan pengoprasiannya berupa optimasi pengalokasian sumber daya.

Setelah mengetahui pengertian dari sistem produksi, maka sekarang saatnya untuk mengetahui jenis yanng ada dalam proses produksi. Untuk sistem produksi mempunyai jenis — jenisnya berdasarkan dari tujuan produksi itu sendiri:

1. Sistem Produksi Menurut Proses Menghasilkan Output

Jenis yang pertama dari sistem ini adalah berdasarkan proses yang menghasilkan sesuatu. Bisa dibilang ini adalah proses yang menghasilkan sebuah output. Dalam jenis yang satu ini akan dibagi lagi menjadi dua bagian yang didasarkan pada waktu prosesnya, seperti berikut ini.

a. Continuous Process
Continuous process
atau biasanya dikenal dengan proses produksi kontinu. Pada sistem ini peralatan produksi disusun dan diatur dengan memperhatikan urutan kegiatan dalam menghasilkan produk atau jasa.

Aliran bahan dalam proses dalam sistem ini juga sudah distandarisasi sebelumnya. Proses ini akan lebih memudahkan perusahaan yang memiliki produk dengan demand yang tinggi. Sehingga produknya akan lebih mudah terjual di pasaran.

b. Intermitten Process
Intermitten
process adalah sistem produksi yang terputus-putus di mana kegiatan produksi dilakukan tidak berdasarkan standar tetapi berdasarkan produk yang dikerjakan.

Karenanya peralatan produksi disusun dan diatur secara fleksibel dalam menghasilkan produknya. Untuk proses ini, perusahaan dengan produk yang musiman akan cocok. Misalnya seperti perusahaan produksi jaket musim dingin.

2. Sistem Produksi Menurut Tujuan Operasinya

Jenis kedua ini berdasarkan tujuan dari operasi produksi tersebut dibuat. Kali ini penjabarannya jauh lebih luas lagi jika dibandingkan dengan jenis yang sebelumnya. Sehingga pembahasannya akan dibagi berdasarkan sub jenisnya itu sendiri.

a. Engineering to order (ETO)
Sistem yang dibuat bila pemesan meminta produsen membuat produk mulai dari proses perancangan.

b. Assembly to order (ATO)
Sistem di mana produsen membuat desain standar, modul operasional standar. Selanjutnya, produk durakit sesuai dengan modul dan permintaan kosumen. Contoh perusahaan yang menerapkan sistem ini adalah pabrik mobil.

c. Make to order (MTO)
Sistem dimana produsen akan menyelesaikan pekerjaan akhir suatu produk jika ia telah menerima pesanan untuk item tersebut.

d. Make to stock (MTS)
Sistem di mana barang akan diselesaikan produksinya sebelum ada pesanan dari konsumen.

Setelah mengetahui jenisnya, maka sekarang saatnya untuk mengetahui tujuan dari sistem produksi ini. Karena pastinya setiap hal yang diciptakan memiliki sebuah tujuan tertentu yang berguna untuk membantu proses dalam produksi di suatu perusahaan. Adapun beberapa tujuan dari sistem yang satu ini diantaranya :

  1. Memenuhi Kebutuhan Perusahaan
    Pertama untuk memenuhi kebutuhan dari perusahaan tersebut, dimana kebutuhan tersebut bisa berupa barang hasil produksi. Dengan adanya sistem produksi seperti ini kegiatan produksi bisa berjalan dengan lancar, dan semua barang produksi yang dibutuhkan bisa dibuat sesuai dengan pesanan. Bahkan untuk barang yang sifatnya custom sekalipun, akan tetap bisa diproses sesuai keinginan dengan proses yang baik.
  2. Memperhitungkan Modal
    Dengan adanya sistem seperti ini untuk melakukan proses sebuah produksi, tanpa sadar juga membantu pengusaha untuk memperhitungkan modal yang digunakan. Karena sistem ini membantu untuk mengurutkan komponen yang digunakan dan apa saja yang perlu untuk dilakukan dalam membuat sebuah produk. Sehingga modal yang digunakan dapat diperhitungkan dengan jelas.
  3. Membuat Proses Produksi Berjalan Dengan Teratur
    Terakhir yaitu proses produksinya bisa berjalan dengan teratur karena seperti yang sebelumnya sudah dibahas bahwa semuanya diatur dengan baik. Bahkan jika memperhatikan jenis yang sebelumnya dibahas, bisa dipastikan bahwa apapun proses produksinya bisa dilangsungkan dengan baik apabila memiliki sistem produksi yang jelas.

Untuk contohnya sendiri sebenarnya ada banyak sekali yang bisa diamati dalam kehidupan kita selama ini. Hanya saja banyak yang belum menyadari hal tersebut, dan menganggapnya sebagai hal yang biasa saja. Berikut beberapa contoh sistem produksi:

  1. Bank
    Input: Karyawan, fasilitas gedung dan peralatan kantor, modal, energi, informasi dan manajerial.
    Output: Pelayanan finansial bagi nasabah (deposito, pinjaman)
  2. Rumah Sakit
    Input: Dokter, perawat, karyawan, fasilitas gedung dan peralatan medis, laboratorium, modal, energi, informasi dan manajerial.
    Output: Pelayanan medis bagi pasien.
  3. Universitas
    Input: Dosen, asisten, mahasiswa, karyawan, fasilitas gedung dan peralatan kulaih perpustakaan, laboratorium, modal, energi, informasi dan manajerial.
    Output:Pelayanan akademik bagi mahasiswa untuk menghasilkan Sarjana (S1), Magister (S2), Doktor (S3).
  4. Transportasi Udara
    Input: Pilot, pramugari,tenaga mekanik ,karyawan,pesawat terbang, fasilitas, gedung dan peralatan kantor, energi, informasi dan manajerial.
    Output: Transportasi udara bagi
  5. Manufaktur
    Input: Karyawan, fasilitas gedung dan peralatan pabrik, material, modal, energi, informasi dan manajerial.
    Output
    : Barang jadi.

Nah, setelah melihat penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem produksi adalah suatu rangkaian dari beberapa elemen yang saling berhubungan dan saling menunjang satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu. Ternyata sistem produksi itu sangat luas sekali jangkauannya dan jenis dan juga contohnya mencakup hampir seluruh perusahaan yang bergerak di bidang industri.

Meskipun begitu masih banyak yang meremehkan kehadiran dari sistem ini. Padahal dengan adanya sistem ini sebuah proses produksi dapat berjalan dengan baik, dan menghasilkan produk yang sesuai dengan tujuan awal.

Hal yang perlu kamu perhatikan dalam membangun sistem produksi yang optimal adalah dengan penganggaran yang terencana. Karena, masalah keuangan dalam suatu usaha adalah hal yang sangat krusial. Tanpa pengelolaan keuangan yang benar, bisa dipastikan operasi dalam setiap bisnis tidak akan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Sistem produksi juga perlu memperhatikan demand dan forecast agar proses produksi tidak berlebih (boros) dan dapat menghemat cost dari produksi itu sendiri.

Dengan demikian, kamu tidak akan kebingungan lagi apabila ingin membuka suatu perusahaan yang bergerak di bidang produksi. Pada dasarnya, perusahaan yang bergerak di bidang produksi akan melakukan riset pasar terlebih dahulu untuk mengetahui seberapa banyak kebutuhan dari pasar. Dengan begitu akan memudahkan perusahaan untuk menentukan berapa banyak dan jenis sistem apa yang ingin digunakan.

10318005 — Lukmannul Ikhsan Nafdillah
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia

Referensi

Jurnal id

Accurate

--

--

Lukmannul Ikhsan Nafdillah
0 Followers

Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia